Skip to content
April 28, 2012 / hachidarksky

Short Story – DongHanRi

author : hachidarksky

genre : shortstory, slice of life, fanfiction

main cast : Lee Donghyo, Lee Hansung, Cho Hyuri

other cast : Cho Kyuhyun, Park Ririn (@hachidarksky), Lee Sungmin, Han Sungbi (@imLSungbi), Lee Donghae, Park Minhyo (@anindiiap)

“ya! Hyo! Gomawoo sudah mentraktir kami”

“kan aku ulang tahun, jadi aku sudah dikasih uang jajan buat nraktir kalian”

“terima kasih ya oppa”

“aku kan sudah bilang padamu, panggil aku Donghyo saja, Hyuri.. atau panggil Hyo.. kita kan umurnya hampir sama”

“iya Hyuri, kan bedanya Cuma setahun.. sudah sampai umur kita segini kamu masih manggil kita oppa..”

“tapi Hansung oppa.. kan tidak sopan..”

“tidak apa, kami tidak keberatan kok”

“ng.. baiklah.. Hansung op— eh, dan Donghyo.. ne?”

“ne!”

“ah, ternyata sudah sampai di pertigaan rumahku saja.. kalau begitu hati-hati dijalan! Dah Hyuri, Hansung hyung!”

“panggil aku Hansung saja, Donghyo babo! Aku tidak setua itu!”

“biarr. Kau memang hyung tuaaa”

  • LEE DONGHYO

Aku berlari menuju rumahku setelah meninggalkan Hansung hyung dan Hyuri. Mereka sahabatku sejak kecil. Hyuri lebih muda setahun dariku dan Hansung hyung, dia manis dan cantik sepertin ummanya. Kami sekarang sudah kelas 4 SD, berarti.. berapa tahun ya? Aku masih belum bisa menghitung dengan benar. Hansung hyung lebih jago matematika daripada aku. kalau aku.. jagonya.. ng.. memikat wanita! Kekeke. Appa yang mengajariku.

“aku pulang Ummaaa” tidak ada yang menjawab ketukan pintuku. Akhirnya aku membukanya sendiri dan masuk ke dalam.

Aku menaiki tangga ke lantai dua dan langsung melempar tasku ke dalam kamar. Aku masih tidak tahu dimana Umma dan Appa berada. Mungkin mereka keluar rumah? Aku ditinggal sendirian dong? Kan seram.. yasudahlah. Aku nonton tv saja biar ramai.

Aku menonton acara tv kesukaanku di ruang tv, kartun sore hari. Umma dan Appa masih belum kelihatan. Mereka dimana ya? Sesekali terdengar suara aneh memang. Mungkin hanya kucing. Semoga bukan hal-hal menyeramkan. Sudah sore lo.. kan seram.

“loh, Donghyo? Sudah pulang?”

“Appa!” aku menoleh ke arah pintu kamar Appa. Appa keluar dengan rambut yang benar-benar berantakan.

“Appa habis ngapain?”

“ng..” appa benar-benar terlihat bingung sekarang. aku jadi penasaran.

“mana Umma?” aku menghampiri kamar Appa karena penasaran.

“eits. Tidak boleh masuk” Appa menghalangiku. Tapi aku berhasil mengintip disela-sela kaki Appa. Aku kan kecil. Hahahaha.

“gelaaappp..”

“nah, kan kau takut gelap, jadi jangan dilihat” Appa menepuk-nepuk kepalaku. Aku bukan anak kecil lagii.

“apa yang kalian lakukaann”

“ng..” Appa jongkok didepanku, dan menepuk pundakku. “Hyori”

“Hyori?”

“ne, Hyori”

“siapa itu? Appa selingkuh yaaaa”

“kau ini, dapat darimana kata-kata seperti itu ha?”

“aduh!” Appa menjitak kepalaku.

“daripada kau kesepian, kamu mau punya adik kaaan?”

“adiiiik! Mau mauu”

“nah, Appa lagi berusaha.. jadi dukung Appa!”

“baiklah Appa! Donghyo dukung Appa untuk mendatangkan adiik!”

“ne! hwaiting untuk kita!”

“Donghae-yaaahh” Umma keluar dengan berselimut tebal.

“Ummaaa adiiik”

“Mwo! Donghyo! Kau sudah pulang??”

“ne Umma.. kenapa emang? Aku tidak boleh pulang ya? Sedih..”

“bukan.. Umma kira kau mau traktiran trus menginap dirumah Hansung..”

“tidak.. aku mau pulang.. Umma sama Appa belum kasih aku kado,” aku tersenyum memeluk Umma. “aku mau adik”

“Mwo! Donghae, apa yang kau janjikan padanya ha?”

“ne Minhyo.. tadi aku bilang.. soal Hyori”

“Hyori?? Tidak ada Hyori-hyori-an”

“ummmaaaaa” aku memberi tatapan super melasku pada umma.

“tidak, tidak”

“aku mau adiiik”

“neee.. tidaaakk”

“ayolah Hyo.. dia kan kesepian sendirian dirumaah” Appa ikut memohon pada Umma disebelahku.

“tidak-tidak-tidak. Sudah, Donghyo cepat ke kamar, belajar yang rajin” Umma melepas pelukanku dan Appa.

“umma pelit.. kan tinggal minta terus nanti ada bangau datang membawa Hyori..” kataku polos.

“bukan begitu caranya, Hyo,” Umma kini yang menjitak kepalaku. “lebih sulit dari yang kau bayangkan”

“seperti apa?” Umma tertegun dengan pertanyaanku, Appa hanya tertawa disampingku.

“uh.. nanti kau akan tahu pada saatnya! Sudah, naik ke atas, belajar”

“yasudah.. Donghyo, kau belajar sana.. nanti Appa yang mengusahakannya.. tenang saja!”

“baiklah Appa, hwaiting!” aku berlari naik ke kamarku dilantai dua, meninggalkan Appa yang dijewer oleh Umma.

Baiklah, aku harus belajar! Dan berdoa agar Hyori datang! Aku mau lihat burung bangaunya.. bagaimana dia bisa kuat begitu ya? Mengantar bayi-bayi kerumah setiap orang? Aku juga pingin terbang bersama bangauu!

Sebelum tidur, aku memeluk fotoku dengan Hansung dan Hyuri. Berharap semoga pertemanan ini bisa selamanya. Dan semoga.. aku bisa.. Ne. hehehe.

-ccc-

  • CHO HYURI

“jadi Hyuri, kau panggil kami tanpa ‘oppa’, arasseo?” Hansung oppa mengingatkanku kembali.

arasseo, oppa”

“Hansuung” Hansung oppa mencubit pipiku.

“baik op— Hansungie”

“nee.. begitu” Hansung oppa akhirnya melepas cubitannya. Tidak sakit memang, tapi aku tidak suka dicubit.

“nah, sudah sampai rumahmu, salam untuk Umma sama Appamu ya Hyuri.. sampai jumpa” Hansung oppa melambaikan tangan dan berjalan pergi aku membalas lambaian tangannya.

“Ummaa” aku masuk lewat pintu belakang, pintu taman belakang rumahku.

“oh Hyuri, habis darimana? Wajahmu senang sekali” umma ternyata sedang memberi makan kucing putih kecil kami di taman belakang.

“ne Umma, tadi ditraktir es krim dan crepes oleh Donghyo oppa”

“ah, oh iya, dia ulang tahun ya? Ucapkan selamat dari umma ya besok”

“baik umma.. oh iya, tadi Hansung oppa juga titip salam buat Umma sama Appa”

“kalau begitu salam balik” umma tertawa sambil mengambil tasku.

“mau makan lagi tidak? Appa sudah memasak Ramyeon”

“Ramyeon Appa? Mauu,” aku langsung berlari ke ruang makan dan melihat asap yang mengepul dari mangkok yang berada di tengah meja. “makaan”

“ganti bajumu dulu” Appa ternyata sedang berada di dapur.

“baiklaah.. ramyeoon” aku akhirnya berlari ke kamarku dilantai dua dan berganti baju dengan cepat.

Kami sekeluarga memakan Ramyeon di ruang tv. Aku duduk di bawah, Umma dan Appa duduk di sofa. Aku juga mau duduk di sofaaa. Tapi lebih enak makan dengan meja, daripada dibawa-bawa sih. Jadi tidak apalah.

“Kyuhyun-yah, tolong ambilkan ramyeon lagi dong?”

“baiklah”

“appa, aku jugaa” aku menyerahkan mangkokku pada Appa.

“harusnya kamu yang mengambilkan kami, Hyuri”

“hehehe..” Appa akhirnya yang mengambilkan kami ramyeon tambahan.

“Ririn-ah, sebanyak apa ini?”

“penuh!”

“Hyuri?”

“sama juga Appa!”

“kalian ini, aku mempunyai dua wanita manja dirumah..” Appa kembali dengan mangkok besar ramyeon yang ada di meja makan dan menaruhnya di meja kecil tempatku makan di ruang tv. “ini, biar tidak repot”

“ah, Appa pintar sekali ya Hyurii”

“ne Umma, Appa kereen”

“tentu saja Appa keren.. kalian kira Appa ini siapa? Hahaha”

“iih.. Appa somboong.. nanti kayak pinokio loo” aku tertawa bersama umma.

“walau pinokio, Appa tetap keren kok.. hahaha aduh aduh..” Umma dipeluk paksa oleh Appa sekarang.

“omooo.. jangan melakukannya didepanku Appaaa” aku menutup mataku karena Appa mulai melakukan hal yang aneh itu lagi pada umma. Kata Umma, aku tidak boleh mengikutinya, sebelum umurku 18 tahun. Appa juga tidak memperbolehkanku. Memangnya kenapa sih? Kan itu hanya menempelkan bibir kepada cowok? Memangnya ada yang salah ya? Rasanya seperti apa ya?

“Kyu, Hyuri”

“ah, ne..” akhirnya Appa berhenti melakukannya. Aku membuka mataku kembali.

“habis makan, mandi loh ya, terus besok ada PR tidak?”

“tidak ada Umma”

“main game sama Appa saja kalau tidak ada PR” Appa sekarang mengerang kesakitan karena telinganya dijewer oleh Umma.

“ayo main gaame”

“tidaaak”

“loh, aku gak ada PR lo ummaa..”

“baiklah, tapi jangan lama-lama, jangan tidur terlalu malam” Umma akhirnya menyetujuinya dan melepas jewerannya pada Appa.

“horeee! Kita main apa Appa?”

“Starcraft!”

“tidaaak.. aku tidak mau main ituu”

“apa dong? Lihat saja game-game mu itu, nanti kita main sampai malam!”

“tidak sampai malam!”

“baiklah, sampai kita mengantuk!”

“kalian susah mengantuk! Jam 8 saja.” Umma mencubit pinggang Appa, dan aku tertawa terbahak-bahak.

“sampai jam 9 deh..” aku dan Appa menawar.

“kalau lebih dari jam 9, awas loh ya”

“baiklah umma! Jam 9 kok” aku dan Appa bersorak senang, dan akhirnya kami melanjutkan makan kami kembali.

Aku sudah selesai bermain dengan Appa jam 9 kurang sedikit, karena aku mengantuk sekali, dan Appa daritadi menang terus mainnya. Kan sebal. Aku masuk ke dalam selimutku dan memikirkan banyak hal untuk esok hari. Aku akan bermain dengan teman kelasku, lalu bermain dengan Hansung oppa dan Donghyo oppa. Lalu aku akan mengunjungi nenek dan kakek juga besok! Pasti banyak makanan di rumah nenek! Aku senang sekali memikirkan hari esok, hingga akhirnya aku tertidur.

-ccc-

  • LEE HANSUNG

“dah Hyuri!” aku melambaikan tanganku padanya dan berjalan pulang.

Rumahku yang paling jauh memang diantara mereka. Tapi Appa sudah mengajariku banyak olahraga, jadi jalan jauh bukan apa-apa untukku. Apalagi aku mengantar Hyuri sampai rumah juga, berputar-putar memang sih, tapi untuk yeoja, aku sih tidak apa. Apalagi Yeoja itu adalah sahabatku sejak kecil, Hyuri.

“Appa, aku pulaang..” aku mendapati Appa yang sedang mngelap mobil sore-sore begini.

“Hansung, selamat datang”

“tadi aku habis ditraktir Donghyo..”

“loh? Oh iya ya.. dia ulang tahun. Pantas Umma-mu sudah bikin cupcake banyak.. besok bawakan untuk dia dan Hyuri ya” Appa mencuci tangannya dan berjalan masuk ke dalam rumah denganku.

“Appa, bagaimana rasanya menyukai seseorang?” Appa yang sedang meminum tehnya tersedak.

“hah? Kau menyukai seseorang?”

“tidak juga.. tidak tahu..”

“kau.. masih kelas 4 SD.. tapi sudah menyukai seseorang? Tidak ada yang menyukaimu? Mendekatimu? Jadi kau yang mendekatinya?”

“Appaaaa.. aku bingung”

“mianhae, mianhaee.. jadi, siapa yang kau sukai?”

“tidak tahu.. aduh aduh!” Appa menarik pipiku sampai melar.

“Hansung, serius nih.. kamu suka siapa?”

“aku tidak suka siapa-siapa, Appa.. habis anak perempuan dikelasku sukanya berisik bilang mereka suka-suka sama gambar.. kan aneh”

“umma-mu dulu juga begitu kok..”

“umma juga begitu? Oh yaa? Siapa yang umma teriakkan?”

“Appa tentu saja!”

“hah? Memang Appa dulu siapa?”

“Appa, adalaaah.. Lee Sungmin Super Junior!”

“tidak tahu”

“kau jelas tidak tahu, anak keciiil” Appa menarik pipiku kembali.

“aaaa.. Appaaa.. pipiku sakiiitt”

“yah, ternyata karena hal itu, Appa kira kau menyukai seseorang.. mungkin nanti SMP atau SMA kau akan menemukan orang yang kau sukai~”

“apa yang kalian bicarakan?” Umma memperlihatkan dirinya akhirnya. Umma ternyata ada di dapur.

“tidak, ini anakmu tadi tanya tentang bagaimana rasanya menyukai seseorang..”

“hah? Kau menyukai seseorang? Siapa? Katakan pada Umma! Umma akan mengintrospeksinya!”

“bukan umma..” aku mendengus kesal.

“lalu?”

“Appa, ceritakaan”

“jadi begini, Istriku Sungbi yang kucintai.., dia bertanya begitu karena teman-teman kelasnya yang perempuan berteriak-teriak suka saat melihat gambar..”

“aah.. umma mengerti..”

“jadi bagaimana rasanya?”

“kau akan sangat senang bila bersamanya!” saut Umma.

“kau tidak ingin berpisah darinya!” Appa menambahkan dan memeluk pinggang Umma.

“berarti aku menyukai Donghyo dan Hyuri?”

“ng.. kalau itu sih, karena persahabatan..”

“ah.. begitu.. berarti itu perasaan persahabatan ya?”

“ng.. iya nak..” Umma sepertinya tidak tertarik lagi dengan pembicaraan ini. “Umma kembali masak makan malam dulu ya”

“aku sudah kenyang umma.. tadi ditraktir Donghyo.. aku boleh langsung tidur ya?”

“tidak belajar? Tidak ada PR?”

“ada sih.. yasudah aku kerjakan dulu deh.. lalu boleh langsung tidur ya?”

“mandi tidak?”

“iya mandi juga lah Umma..”

“baiklah kalau begitu, umma buat cemilan buat kamu belajar”

“terima kasih umma!” aku berlari memasuki kamarku dan langsung mandi.

Aku mengerjakan tugasku hingga setengah selesai, karena Donghyo janji akan mengerjakan setengahnya. Makanan kecil yang dibuat oleh umma juga sudah kuhabiskan. Sekarang aku harus sikat gigi dan tidur di kasur biruku. Berjalan jauh itu kadang bikin capek juga ternyata. Baru terasa kalau sudah mau malam begini. Badanku rasanya capek sekali.

Aku mengingat hal-hal yang aku lakukan hari ini. Bersama anak-anak kelas, lalu dengan Donghyo.. dan Hyuri. Donghyo terampil dalam hal mendekati anak perempuan, apalagi kakak kelas SMP dan SMA. Padahal kita kan masih SD.. semoga nanti orang yang kusukai tidak tertarik oleh Donghyo juga. Jadi rasa suka itu tidak mau berpisah dengannya ya? Berarti aku tidak boleh berpisah dengan kedua temanku itu. Apapun yang terjadi! Ne! baiklah, aku akan menjadi teman mereka selamanya~.

“selamat malam, Donghyo, Hyuri” aku menutup mataku dan tidur.

-ccc-

Kekekekekeke
Cerita Macam Mana Pula Ini Xd
Masih Sd Tapi Sudah Gak Jelas
Kekekekekeke
Gimana Kalo Udah Smp?
Apalagi Sma?
Kuliaaahh??
Kekekekekeke
Viva Donghanri!
Hwaiting Donghyo Hansung Hyuri!
Kekekekekeke

10 Comments

Leave a Comment
  1. lovelyminbi / Apr 29 2012 11:35 am

    *tutup mata*
    *ketawa ngakak*

    • hachidarksky / Apr 29 2012 9:03 pm

      *buka matanya* lol

      • lovelyminbi / Apr 29 2012 9:35 pm

        jangaaan.. *pukul meja*

      • hachidarksky / Apr 29 2012 11:10 pm

        katanya jgn malah pukul meja, mtny jdi kebuka dong..
        gimana sih xpp ㅋㅋㅋㅋ

      • lovelyminbi / Apr 30 2012 12:30 am

        yang lain ceritanyaa

      • hachidarksky / Apr 30 2012 10:09 am

        emoh ah :ppp ㅋㅋㅋㅋ

      • lovelyminbi / Apr 30 2012 6:23 pm

        donghanri juga ><

      • hachidarksky / May 1 2012 12:58 am

        pas mreka SMP ta? kkk XDD

      • hachidarksky / May 2 2012 12:16 pm

        ontheway :p

  2. choqhadifahgyu / Dec 13 2013 4:16 pm

    baru baca kak … lucu.

Leave a reply to lovelyminbi Cancel reply